Wednesday, November 13, 2019

DESA MUARASANDING

Sejarah
          Dahulu ada sebuah desa dengan nama Muara yang terletak mulai dari Nangéwér sampai Muara, lalu setelahnya ada desa Sanding mulai dari Baplat sampai ke Jembatan Cipeujeuh. Ketika itu para tokoh masyarakat melakukan pertemuan dengan tujuan ingin menyatukan desa mereka untuk menjadi satu kelurahan, lalu terbentuklah Desa/Kelurahan Muarasanding dengan nama Muara dan Sanding menjadi di satukan tidak dipisah.

Profil



Kantor Desa/Kelurahan Muarasanding



Plang Desa Muarasanding




Desa/Kelurahan Muarasanding merupakan salah satu dari Desa yang masuk ke dalam Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Yang terletak ±100m dari Alun - alun Kota Garut. Dengan luas wilayah 280,9 ha/m2.

Adapun batas wilayah sebagai berikut;

Batas
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Paminggir
Garut Kota
Sebelah Selatan
Mangkurakyat
Cilawu
Sebelah Timur
Kota Kulon
Garut Kota
Sebelah Barat
Sukakarya
Tarogong Kidul

Peta dari Google Maps

Denah peta kecamatan se-Kabupaten Garut
Area Muarasanding




Jumlah Penduduk
          Desa/Kelurahan Muarasanding sendiri mempunyai jumlah penduduk 11.988 jiwa, dengan jumlah laki-laki 6.128 orang, perempuan 5.861 orang, dan jumlah kepala keluarga 2.946 KK. Dengan kepadatan penduduk 234 per km.



Potensi Wisata
Door de Brigade-Sport-Officier de 1e lt. Hopkes worden er in Garoet en Tassikmalaja iedere maand proeven aangenomen voor het zwemdiploma. Een kijkje in het zwembad Sanding bij Garoet. Met benzineblikken zijn de banen afgezet.

          Dahulu Muarasanding mempunyai kolam renang sendiri, tepatnya di desa Sanding yang bernama “Baplat”. Setidaknya dalam Bahasa Belanda ada dua istilah untuk menyebut tempat berenang “badplaats” dan “Zwembad”. Badplaats sendiri lebih berarti tempat pemandian umum dan tidak harus selalu berupa kolam renang. Bisa berupa pancuran, pantai, resort, sungai, kolam alam, yang digunakan sebagai tempat pemandian umum. Zwembad artinya swimmping pool atau kolam renang. Tapi entah kenapa asal usul kolam renang di Sanding ini orang-orang menyebutnya sebagai Baplat atau “Badplaats” bukannya “Zwembad”.
          Di tahun 1980-an itu, Baplat memang sudah tidak terlalu terawat. Padahal dari segi fasilitas sudah cukup menunjang. Konon katanya Baplat mempunyai sumber mata air sendiri, lalu kolamnya ada dua, satu untuk anak dan satu lagi untuk dewasa serta lengkap dengan lintasan untuk lomba renang dan Menara loncat. Hingga saat ini, kondisi baplat sudah sangat tidak terawat sama sekali. Hanya digunakan oleh orang-orang sekitar untuk memancing, dan bahkan ada pula yang menggunakannya untuk mencuci pakaian.
          Hingga saat ini belum ada lagi potensi wisata apa saja yang ada di Desa Muarasanding sendiri.